Inspirasi Marturia Opini
Home / Opini / Butuh Ketulusan, Dalam Menyelamatkan Aset GPIB

Butuh Ketulusan, Dalam Menyelamatkan Aset GPIB

Memilih sebelas FMS.GPIB – XXII yang menyampaikan suara kenabian yang sesungguhnya, tidak tebang pilih dalam mengambil keputusan dan tidak bersifat otoriter santun dalam hal permutasian.

Jakarta, gpibwatch.id  Perhelatan Akbar Persidangan Sinode Raya GPIB – XXII di Makassar, Oktober – 2025 akan di hadiri kurang lebih 353 Jemaat GPIB, dimana pada saat itu akan diadakan Pemilihan Majelis Sinode GPIB Periode 2025 – 2030.

Perutusan jemaat akan memilih sebelas FMS.GPIB – XXII yang benar – benar bisa membawa lembaga besar ini kearah lebih baik, menyampaikan suara kenabian yang sesungguhnya, tidak tebang pilih dalam mengambil keputusan dan tidak memaksakan kehendak dalam setiap persidangan dan juga tidak bersifat otoriter santun dalam hal permutasian.

Dan 31 kontestan yang sudah berani memperkenalkan diri dengan pengalaman yang sudah dilakukan, baik itu di lingkungan pelayanan maupun di lingkungan eksternal dan salah satu calon fungsionaris majelis sinode tersebut adalah Bung Semuel Uruilal dari GPIB Jemaat ‘MARANATHA‘ Denpasar.

Melansir dari laman EmitenUpdate.com,  Bung Semuel Uruilal menyatakan siap untuk maju mencalonkan diri sebagai Ketua IV Majelis Sinode di Persidangan Sinode Raya GPIB – XXII, dan jika terpilih nanti saya akan kerja maksimal terutama dalam memberdayakan aset – aset yang dimiliki GPIB.

Alergi Demokrasi

Bung Semuel juga mengatakan bahwa aset akan mati kalau tidak diberdayakan, dan yang paling urgent dilakukan untuk aset – aset GPIB perlunya master plan agar bisa memberi nilai bisinis.

Kalau kita bicara dari sisi bisnis, GPIB bisa mempunyai uang sangat besar, kalau aset-aset itu dimanfaatkan dengan baik, dan  aset-aset ini harus kita bagi dulu, aset yang value tinggi, aset yang value menengah, dan aset yang sama sekali tidak punya value.

Aset yang mempunyai value tinggi sangat gampang untuk menghasilkan duit, bisa dengan kerja sama atau bisa dengan profit sharing, tapi harus dilakukan secara baik antara jemaat dimana aset-aset itu berada dengan Majelis Sinode.

Kita harus mengerti gereja bukan lembaga profit, kalau kita salah melakukan ada pajak, itu harus hati-hati, dan kita bicara dari sisi perpajakannya seperti apa, jika semua sudah bagus baru bisa kita lakukan dengan baik.

Bung Semuel juga menghimbau, jika ada aset-aset bermasalah harus membentuk tim khusus, dan di GPIB sendiri orang-orang Hukumnya banyak, bukan hanya satu dua orang dan rata-rata mereka juga orang-orang profesional dan harus fokus menyelesaikan aset-aset bermasalah, jangan hanya temporer dan tidak konsisten dalam melakukan proses hukum.

Ketika Kekuasaan Menjadi Absolut

Kita butuh orang-orang yang mempunyai niat yang tulus untuk mau menyelesaikan atau menyelamatkan aset – aset GPIB, jangan kita mengharapkan sesuatu dari sesuatu yang akan kita selesaikan, namun bagaimana bisa menyelesaikan itu sampai tuntas.

Butuh ketulusan yang konkrit dan harus berkorban dalam menyelamatkan aset GPIB. Aset gereja itu adalah milik Tuhan, Tuhan memberikan kita rezeki, Tuhan memberikan kita ilmu pengetahuan, kita kembalikan lagi kepada Tuhan.ewako-mappokoe@gpibwatch.id (JP)

Related Posts

Latest Posts

Polling Bakal Calon Sekretaris Umum Majelis Sinode GPIB 2025-2030

Pilih bakal calon yang anda inginkan untuk menjadi Sekretaris Umum Majelis Sinode GPIB 2025 - 2030

View Results

 Loading ...

Berita Populer

01

Tuli Mendadak, Tradisi Sejak Dini di Jabatan Fungsionaris

02

Ketok Magic Pendeta, Menggunakan Ayat Kolusi dan Ayat Nepotisme

03

Sang Raja, Sang Ratu di Jemaat

04

JANGAN DIPILIH, Kontestan yang Tukar Guling Jabatan…

05

Pemimpin Arogan, Jangan Jadi Role Model

Ragam Berita



Sang Raja, Sang Ratu di Jemaat



Pemimpin Arogan, Jangan Jadi Role Model


Exit mobile version