Proses Betonisasi dan Betonisme, yang mereka ciptakan akan tembus dengan peluru mata pena digital, dalam bentuk podcast imajiner dan podcast truly..
Jakarta, gpibwatch.id – Kritikan dan sindiran dua hal yang berbeda, kritikan merupakan sesuatu yang membangun tetapi sindiran merupakan sebaliknya. Dan dua hal yang diatas ada yang menanggapi biasa saja, ada juga yang luar biasa, dan ada juga yang tak terima dengan alasan yang berbeda – beda.
Kritik konstruktif adalah kritik yang bertujuan untuk membangun dan memperbaiki, memberikan solusi, sementara kritik destruktif adalah kritik yang bertujuan untuk menjatuhkan, merendahkan, atau merusak, tanpa memberikan solusi atau perbaikan.
Kritik yang membangun adalah umpan balik atau evaluasi yang disampaikan dengan tujuan membantu orang lain untuk berkembang dan memperbaiki diri, agar penerima kritik bisa belajar dan meningkatkan kinerjanya, dalam konteks profesional maupun pribadi.
Ini hal seru jika sudah masuk ke ranah yang mengganggu suatu lembaga yang istimewa dan di hormati semesta alam, ini juga yang akan menimbulkan percakapan yang tanpa batas mengapa ini terjadi, mengapa lembaga ini sampai memproteksi dirinya bagaikan tembok beton yang tak bisa disentuh dan diberi pengertian dan tak mau mendengar kisah – kisah dari yang punya hak bicara.
Kritikan pedas yang disampaikan sesuai dengan narasi yang diterima, membuat orang yang terkungkung dengan perjanjian lama, akan sukar beradaptasi dengan teknologi digital yang sudah menyelancar jauh, mereka terkunci dengan pemikiran sempit, aturan yang kaku, tak boleh melebar dari yang sudah ada, tidak fleksibel, tata gereja melekat erat pada non – soulmate….
Kritik terhadap lembaga yang melakukan hal – hal diluar konteks yang sudah ada atau diluar yang sudah diputuskan akan membuat jarak antara pengeritik dan pemangku kepentingan, dan stake holder akan mengupayakan segala power yang mereka miliki dan melakukan hal yang bisa menjerakan bagi orang yang menyatakan beda pendapat…
Kritikan yang diutarakan tentang hal – hal yang urgent atau tentang anomali moral selama itu tidak dipresentasikan di jagad maya, itu pasti di diamkan, seakan tidak terjadi apa –apa dan kritikan akan silent selamanya, tak kala tak ada orang yang berani untuk mengungkapkan sesuatu yang tidak berkenan.
Kritikan GWatch – tv dalam siaran Podcast Imajinernya terhadap lembaga yang berlaku tidak adil terhadap redaktur majalah arcus, dan yang tidak mau dengar akan jeritan seorang jurnalis yang mengais berkat dan rezekinya hanya dari sebuah mata pena digital, ini bukan hal sepele, tapi ini merupakan boom waktu, dimana kasus ini bagaikan tumor yang berkembang menjadi kanker dan akan menimbulkan masalah besar, jika kanker tersebut sudah metastasis ketempat lain alias menyebar, sehingga terapinya menjadi sulit.
Kritik konstruktif dan kritik destruktif akan terus ada terhadap suatu institusi yang memagari dirinya dengan perlakuan otoriter, dan yang menggunakan power periodetasinya, jika ada yang menggangu kepentingannya dan keinginannya.
Para pengeritik keras, akan tetap berjalan demi keadilan dan kemaslahatan umat, dan ini masih kurang jumlahnya di lembaga yang sejak lahir menggunakan etika keseganan yang bertopeng pada pelayanan kasih.
Dan terkadang lembaga beton, sukar membedakan kritikan atau sindiran, mereka memproteksi dirinya dari serangan nyamuk deman berdarah yang terkadang terapinya nyeri – nyeri sedap, asem bahkan saklek, namun tergantung trombosit-nya stabil ngak!! pikirannya tenang ngak!!
Kalau pikirannya dapat ditembus oleh nyamuk tersebut, mereka akan gaduh gelisah, cemas semu, karena mereka menganggap ini suatu pembangkangan dari para teman sekerja, di anggap tidak loyal, dan ini menjadi catatan khusus, dan akan diperlakukan khusus kearah mutasi yang merupakan senjata ampuh, yang dibungkus rapih dalam percakapan pastoral.
Proses Betonisasi dan Betonisme, yang mereka ciptakan akan di tembus dengan peluru mata pena digital dalam bentuk podcast imajiner dan podcast truly, silahkan bertahan kalau mau mencoba, dan dunia akan tertawa melihat ketidakbenaran sesungguhnya yang dilakoni selama ini. ewako-mappoke@gpibwatch.id (JP)