Poppo in the gang kuat dalam narasi topeng, narasi palsu, narasi dosa, narasi parlente, tinggal kita yang memilih mau ikut Setan atau ikut Tuhan…
Jakarta, gpibwatch.id – Narasi Kopi menginspirasi pikiran untuk menyelancar, mencari berita – berita yang akan mem-booming, menelusuri dan menyajikan pahit – manisnya sajian berita, yang dapat menimbulkan aritmia jantung dan hepatitis dalam arti kiasan.
Saat ini GPIB memasuki pemilihan para pelayan kategorial di jemaat, pemilihan pergantian ini wajar karena masa tugas sudah berakhir, dan harus ada generasi baru atau tongkat estafet kepemimpinan, sehingga semua dapat merasakan suka duka-nya pelayanan.
Kehebohan dan semangat pemilihan ini, tergantung berlangsung di jemaat mana?? situasi dan kondisi juga memainkan peranan penting, ada yang masa bodoh, cuek, ada yang begitu bergairah untuk tampil kembali, ada yang terpaksa, ada yang di ajak, dan segala macam hal yang ditemukan, namun kembali kepada faktor pimpinan bagaimana kualitasnya, yang sanggup mengubah mindset para anggota jemaat untuk terlibat dalam tugas pelayanan.
Tapi ada hal menarik yang menjadi perhatian dalam setiap pemilihan, ada orang – orang tertentu yang sering memaksakan kehendaknya, menginginkan agar calonnya terpilih atau mengajak orang lain untuk tampil dengan prosedur yang tak benar, menghasut orang lain untuk tidak memilih calon lain, menyebarkan hoax, bahkan orang tersebut rela berkorban agar orang yang masuk nominasi tidak terpilih, inilah perbuatan poppo, bambala (setan dalam bahasa Makassar).
Poppo dalam kontestasi selalu saja ada, dia selalu be present, menggunakan kesempatan dan arena ini untuk menyalurkan hasrat dan keinginannya dengan narasi yang manis, mengatur keindahan tutur katanya, gesture tubuh yang dibuat seindah mungkin.
Poppo tak bisa dihindari dan dipungkiri, mereka berleha-leha, bersenang-senang, menari -nari diatas penderitaan orang lain, yang penting happy, tanpa ada rasa, poppo in the gang kuat dalam narasi topeng, narasi palsu, narasi dosa, narasi parlente dan poppo dalam persekutuan mereka punya ikatan bathin yang kuat, solid dan generasi ini akan tetap bertumbuh, berkembang dan berbuah, dan hasilnya ke-poppo-an yang berkelanjutan.
Poppo atau setan tidak hanya dalam persekutuan tingkat mild, moderate dan severe. Poppo ini selalu ada dalam setiap lingkup, baik internal maupun eksternal, dan kalau poppo ini dipelihara dan selalu diberi gizi dan vitamin expensive, ini merupakan suatu kegawatdaruratan, dan pelayanan ini akan terus dihantui, dirasuki dengan ketidakbenaran dalam menyampaikan narasi sukacita.
Like and dislike Satan dalam persekutuan akan tetap ada, godaan dan hasutan palsu selalu saja datang menghantui, menggerogoti dan memasuki alam sadar kita, dan waktunya kita memilih, mau ikut Satan atau ikut Tuhan , life is choice. ewako-mappakoe@gpibwatch.id (JP)