Ekonomi Gereja
Home / Ekonomi Gereja / Bung Eddy Misero:”Kita Sudah Sepakat, Kita Sudah Rapat, Mana Suratnya, Hargai Jugalah”

Bung Eddy Misero:”Kita Sudah Sepakat, Kita Sudah Rapat, Mana Suratnya, Hargai Jugalah”

Jakarta, gpibwatch.id – Disaat lagi santai terdengar nada dering di whatsapp dari sahabat nan jauh disana, menyampaikan tentang tulisan “Boikot Produk Israel Dorong UMKM Lokal Tumbuh, Meskipun Bukan Faktor Utama” yang dilansir dari laman REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. Ketertarikan dengan topik yang disampaikan menggugah untuk melakukan perbincangan dengan sohib tentang UMKM.

Seorang yang tak asing lagi di dunia UMKM, sekarang sebagai Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMINDO), Bung Eddy Misero, melalui perbincangan dengan GPIB WATCH lewat WA Call, 21 Mei 2025 tentang Boikot Produk Israel, kemudian Perseroan Terbatas yang di gagas Departemen PEG GPIB, lalu Marketplace dan Kasihpedia. Berikut petikan wawancaranya.  

Bagaimana pendapat Bung Eddy tentang boikot produk Israel ?

Kita harus jujur melihat bahwa ada dua produk kita yang pertama secara garis besar produk Israel berteknologi tinggi, high-tech, jadi kita tidak bisa memboikot produk – produk yang    High – Tech, kalau kita boikot kita habis dari segi teknologi, karna kita Indonesia belum bisa buat, yang kedua adalah jenis – jenis produk yang sudah bisa dibuat lokal Indonesia misalnya cemilan dsb. bisa aja ada dampak tetapi kalau high tech ngak bisa, dan yang membanjiri Indonesia bukan produk Israel aja, ada juga produk dari China. Sepanjang Indonesia sudah mampu memproduksi produk itu, belilah dan berpihaklah kepada produk – produk lokal.

Selama ini produk Israel terlalu mahal atau terlalu murah atau UMKM yang murah ?

JANGAN DIPILIH, Kontestan yang Tukar Guling Jabatan…

Bukan, kalau High – Tech suka – suka dialah, dia yang punya teknologi, dia jual ilmunya.  Bukan karna kita boikot, tetapi memang kita membutuhkan untuk membeli produk lokal agar Indonesia kedepan menjadi lebih baik.

Bagaimana seorang Sekjen UMKM yang turun di Departemen PEG, yang sekarang ini  adem – adem aja dengan PT. yang akan dibentuk, PT.Bahtera Sumber Damai Sejahtera ?

Saya minggu lalu sudah protes sama Ketua Dept.PEG. Pnt.Harli Sibarani dan Koordinator Pengembangan Ekonomi Warga Jemaat, Pnt.Steven Tunas, saya katakan ke mereka kitakan sudah buat janji, mana janjinya itu! Kita janji menyurat, mana suratnya itu, sekarang jangan kita adem – ayem, coba kita lihat beberapa teman gregetan meminta kita PEG untuk maju, berpihaklah dan pekalah terhadap hal itu dan saya juga sudah ketemu Sekretaris II MS.GPIB, Pnt.Ivan lantu, saya bilang tolong dibantu, beliau jawab suratnya belum ada atau belum masuk, cepatlah kami dukung.

Jadi sekarang ini terhambat, terkendala karna belum ada surat yang masuk ke majelis sinode?

Usulan pembiayaan surat atau usulan tentang penerbitan badan hukum baru, ini yang belum disampaikan Departemen Pembangunan Ekonomi Gereja ke Majelis Sinode.

Menggunakan Duit, Sebagai Topeng dalam Pelayanan

Kenapa sampai bisa terlalu lama, karna  kita sudah rapat tanggal 23 April 2025 membicarakan tentang badan hukum ini, apakah masih tertidur atau …. ?

Sudah dua minggu lebih, makanya saya sudah tanya kepada kedua petinggi ini,   Pnt. Harli Sibarani dan Pnt. Steven Tunas, Mana Itu Surat! Kita-kan Sudah Sepakat, Kita Sudah Berkumpul, Kita Sudah Rapat, Hargai Jugalah

Menurut Bung Eddy, sebagai Sekjen UMKM, kendalanya dimana sampai tidak menyurat ?

Kalau saya melihat masing – masing merasa siapa nih jadi leader-nya, kalau begitu ngak        jalan – jalan, bersyukurlah ada pembicaraan malam ini untuk mengingatkan kedua petinggi itu.

Perseroan Terbatas yang akan dibentuk sebagai badan hukum akan melahirkan Marketplace yang didalamnya ada UMKM yang nantinya kita namakan Kasihpedia. Apakah Kasihpedia ini Cuma di awan – awan atau bagaimana ?

Bebek Lumpuh, Akibat Ulah Sendiri

Harus mendarat, kalau kita tidak mau keluar dari pada kesulitan ekonomi, ya ngak usah, namun kalau kita mau keluar dari kesulitan ekonomi dari persekutuan kita didalam menjalankan roda pelayanan kita, marketplace adalah salah satu yang dapat menopang itu.

Kenapa Bung Eddy dan kawan – kawan agak lambat, slow – slow but sure atau memang          slow – slow aja ?

Slow – slow terus, jadi memang diperlukan orang yang punya dedikasi kuat yang bisa ngomel –ngomel terus, kejar-kejar terus.

Sebagai Sekjen UMKM apakah tidak bisa membenahi Departemen PEG yang memang sekarang lagi nina bobo, lagi tidur ?

Ya organisasinya beda, yang jelas kalau Dept. PeG tidak mau, siap – siap kondisi ekonomi warga jemaat, kondisi ekonomi persekutuan kita, kondisi ekonomi lembaga GPIB juga akan semakin sulit.

Apakah berhubungan langsung dengan dihadirkannya marketplace yang didalamnya ada UMKM lewat Dept. PEG , yang membuat 600.000 jiwa yang ada di GPIB akan menjadi lebih  baik atau…?

Menurut saya dengan adanya marketplace tingkat kesejahteraan sebagaian warga jemaat akan meningkat dan yang kedua pelayanan institusi gereja akan lebih baik karna operasional dananya bisa ditunjang oleh kehadiran marketplace dan itu yang menjadi inti.

Kehadiran marketplace sinodal akan berkolaborasi dengan marketplace yang ada di jemaat, yang akan menampung 50 persen dari 600.000 jiwa GPIB, apakah marketplace jemaat dapat berkontribusi di marketplace sinodal GPIB ?

Otomatis, contohnya kemarin kan rame pada saat kita di Salatiga, siapa yang bakar – bakar duit, ini mereka perlu bakar – bakar duit karna tidak ada ikatan emosional. GPIB dengan 300.000 jiwa itu punya keterikatan emosional, kami adalah satu lembaga, kami lihat GPIB, kami adalah umat GPIB,  jadi kami mestinya dituntut  untuk membeli barang – barang produk UMKM GPIB, sepanjang itu ada dan kebutuhan kami bisa dipenuhi oleh teman sendiri, kenapa mesti beli dari luar.

Mengapa Departemen PEG sampai lambat sekali atau mereka menunggu pemilihan dulu atau…?

Wah, keliru, kitakan sudah rapat kemarin kalau nunggu pemilihan kapan lagi, justru sekaranglah waktunya, harus segera. ewako-mappakoe@gpibwatch.id (JP)   

Berita Populer

01

Bebek Lumpuh, Akibat Ulah Sendiri

02

JANGAN DIPILIH, Kontestan yang Tukar Guling Jabatan…

03

Menggunakan Duit, Sebagai Topeng dalam Pelayanan

04

30 Kontestan Berani Tampil, Tanpa Takut di Mutasi

05

Jika Kritikan Dianggap Pembangkangan, Peluru Mata Pena Digital Berbicara

Ragam Berita

Bebek Lumpuh, Akibat Ulah Sendiri






× Advertisement
× Advertisement