SEBUAH kalimat terpampang menyeruak dalam website Kemenag RI dengan judul: Perilaku Jahat di Balik Jubah Rohani. Saya tertarik dengan judul tersebut dan membacanya.
Tulisan dirilis oleh Pendeta Andrias Kemal dari Jemaat Barukh Ministry Jakarta. Siapakah yang jahat yang dimaksud dalam artikel itu? Pendeta Andrias, tegas menunjuk si jahat itu adalah Imam Kepala, Ahli Taurat dan Yudas murid Yesus.
Mereka-mereka inilah yang disebut penulis artikel sebagai sosok-sosok jahat berjubah Rohani. Di tengah pergulatan antara niat jahat dan ketakutan para “Jubah” rohani datanglah Yudas Iskariot, murid Yesus menawarkan Gurunya, Yesus kepada mereka. Ehm,…
Kejahatan yang paling fatal bukan dilakukan oleh mereka yang hanya jahat, melainkan oleh mereka yang berjubah rohani. Ini hahrus menjadi peringatan bagi kita sebagai murid Yesus baik jemaat maupun mereka yang memiliki panggilan khusus sebagai rohaniawan Kristen.
Apa pun jubahmu, tetaplah hidup dan berperilaku sebagai orang yang memiliki ketulusan hati serta mencintai Yesus dengan sungguh-sungguh.
Kelompok berjubah rohani yang berperilaku jahat lebih tepat dikatakan bahwa hati dan pikirannya telah dikuasai roh jahat, penuh hawa nafsu, dan kebencian.
Para Imam Kepala dan Ahli Taurat mereka yang bertanggung jawab atas ibadah, semua urusan agama, serta umat, bahkan memelihara dan menjaga Taurat Musa seharusnya menjadi teladan dalam menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Taurat yang diwariskan Musa.
Namun, kenyataannya, mereka hanya sebatas “jubah.” Terbukti, mereka merancang cara busuk untuk menangkap Yesus agar dapat membunuh-Nya. ***