Orang Beriman Membuat Pilihan Yang Tepat
Jakarta, gpibwatch.id – Yudas telah membeli sebidang tanah, perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah keluar. Yudas dibayar tiga puluh keping perak untuk mengkhianati Yesus (Mat. 26:15). Ia diceritakan mengembalikan keping perak itu (Mat. 27: 3-5), jadi sebetulnya ia tidak dapat membeli tanah. Para Imamlah yang dapat menggunakan uang itu untuk membeli tanah.
Menurut Matius 27:5, Yudas bunuh diri dengan cara menggantung dirinya, dalam Kisah Para Rasul dikatakan bahwa Yudas jatuh dan perutnya terbelah. Tubuhnya mungkin terbelah ketika ia terjatuh atau ketika ia dilepaskan dari pohon atau mungkin Yudas menjatuhkan dirinya sendiri ke sebatang kayu yang tajam.
Dengan mengutip SBU GPIB Jumat, 30 Mei 2025 di renungan malamnya dari Kisah Para Rasul 1:19-20, mengatakan apakah yang didapatkan oleh Yudas setelah menjual Tuhan Yesus kepada oknum-oknum pemuka Agama Yahudi? Kekayaan? Kemasyhuran? Jabatan?
Ia memang mendapat sejumlah uang dari pengkhianatannya itu berupa uang yang kemudian ia gunakan untuk membeli sebidang tanah. Namun apa yang terjadi setelah itu? Yudas justru tertekan karena dihantui rasa penyesalan dan rasa bersalah, besarnya tekanan itu hingga menyeretnya pada keputusan salah lainya.
Bukan hanya Yudas yang mengkhianati Yesus, Petrus dan para murid lainnya yang meninggalkan DIA sendirian saat disiksa hingga disalibkan, sama – sama berkhianat. Tetapi apakah yang membedakan Yudas dengan murid-murid lainnya? Yudas memilih untuk menghukum dirinya dengan bunuh diri. Ia memilih untuk mengakhiri hidup, ia tidak memilih untuk memperbaiki kesalahannya dan menjalani hidup yang baru.
Selanjutnya Narasi Sabda Bina Umat mengutarakan tentang Kesaksian Petrus di hadapan orang banyak hendak memperjelas situasi yang begitu cepat terjadi dan tidak semua orang tahu. Namun lebih dari itu, Petrus juga bermaksud untuk menjelaskan tentang pentingnya mengambil keputusan yang tepat dalam hidup. Orang beriman hendaknya selalu mengupayakan membuat pilihan-pilihan yang tepat dan benar dalam hidup.
Hidup kita selalu dihadapkan pada berbagai pilihan, baik dalam hal-hal besar ataupun kecil. Setiap orang apa pun usia, jabatan, kapasitas, pengetahuan, pekerjaan dan pendidikannya terus menerus berjumpa dengan hak-hal yang membuat harus memilih.
Sebagai saksi-saksi Kristus, kita harus dapat membuat keputusan dan pilihan-pilihan sesuai kehendak-Nya. Tetapi, sama Seperti Yudas dan murid-murid Yesus lainnya, kita juga bisa melakukan kesalahan.
Namun, hanya orang yang bersedia menjadi Saksi Kristus yang mau bertobat dan membuat pilihan yang tepat Untuk memperbaiki dan kembali pada jalan kebenaran-Nya. ewako-mappakoe@gpibwatch.id (JP)