JAKARTA, GPIBwatch – Saya belum melihat para calon Fungsionaris Majelis sinode yang ke -22 sudah teruji, hanya ada beberapa yang sudah teruji dan itu jadi penilaian bagi pemilih nanti, jangan cuma melihat figur yang secara duniawinya saja.
Tapi mentalitasnya, karakternya , kepemimpinan kristianinya harus ikut dinilai dan terukur. Kita harus memilih pendeta – pendeta yang tidak pendeta sentris, dan yang mencalonkan hanya satu dua orang yang sudah menampilkan bukan pendeta sentris.
Saya sangat setuju adanya pendelegasian, karna yang sangat dibutuhkan itu pemimpin yang menghamba yang sifatnya mengayomi tidak perlu turun ke hal – hal akademis, itu bisa didelegasikan ke Departemen atau ke Mupel yang akan mengambil kebijakan itu.
Kerendahan hati yang akan mendoakan semua keputusan – keputusan yang mereka ambil termasuk approach ke jemaat serta mengarahkan PKUPPG lima tahun kedepan.
Mengenai mutasi sebaiknya diserahkan ke Departemen Personalia GPIB yang atur itu, sinode tinggal menerima rekomendasi apa dari Departemen Personalia sehingga program mutasi sudah dipersiapkan, jadi tidak ada kata Like and Dislike dan kemampuan kepemimpinanya disiapkan, jadi sinode ngak perlu pusing dengan hal seperti itu.
Harapannya kedepannya yang terpilih nantinya, saya sangat mengharapkan pemimpin yang menghamba seperti kita diajarkan pada saat kita jadi majelis sebagai hamba, pelayan, begitupun ketika kita tampil di sinode, kita menjadi hamba yang melayani bukan dilayani dan kecenderungan selama ini hamba yang dilayani. ewako@gpibwatch.id(JP)