JAKARTA, GPIBwatch – Kalau pelayan khususnya pendeta yang orientasi dalam pelayanannya adalah materi itu sudah ngak benar. Pendeta itu melayani dengan lemah lembut, tidak boleh berkelahi, tidak boleh marah-marah, tapi kalau sudah diukur dengan uang ini-kan susah, bagaimana kita melayani seperti Yesus, dimana Dia memecahkan roti dan Dia berbagi.
Di Makassar – 2025 primordialisme itu masih ada, masih kuat dalam pemilihan nantinya, tapi sebenarnya ngak boleh begitu, primordial itu harus dihilangkan dan siapa yang unggul yang terbaiklah dari almamater manapun.
Untuk mengikis habis model seperti ini, Itu susah, lihat murid Tuhan Yesus, Yohanes dan Yakobus yang mau duduk disinggasana Tuhan, disebelah kanan dan kiri, tapi Petrus marah, ini merupakan primordial keluarga.
Sekarang ini sudah banyak yang kampanye sana – sini, sudah bilang nanti pilih ini, sudah ngak bersih, ada yang menggunakan sponsor , ini ngak boleh, sebenarnya para Ketua Mupel dia-lah yang terbaik untuk para calon FMS GPIB namun Tager tidak mengatur. Bagi saya carilah pemimpin yang benar-benar punya wibawa kebapakan, wibawarasulinya tinggi, tegas dan disiplin dan yang pasti kita mendengarkan suara Yesus.(JP)