Opini
Home / Opini / Pdt. A. Ferdinandus: ”Kehadiran Seorang Pemimpin Perempuan, Pasti Ada Ketegasan dan Inovasi”

Pdt. A. Ferdinandus: ”Kehadiran Seorang Pemimpin Perempuan, Pasti Ada Ketegasan dan Inovasi”

Pemimpin bukan untuk mengokohkan kekuasaan melainkan menjadi pemimpin yang visioner, pemimpin yang misioner, pemimpin yang berkorban, pemimpin yang melayani, pelayan yang melayani dan bukan penguasa yang melayani.

Jakarta, gpibwatch.id – Dalam perjalanan dari Berlin ke Amsterdam dengan Kereta yang ditempuh kurang lebih enam jam, mari simak apa yang dikatakan Pdt. Abraham Ferdinandus ke GPIB WATCH Kamis , 22 Mei 2025.

GPIB sekarang ini ngak ada perubahan apa – apa, perubahan itu hanya terjadi dengan Pos-Pos Pelkes yang dilembagakan dalam arti hanya jumlah jemaat mandiri saja , tapi pertambahan jemaat mandiri itu berisiko juga kedepan,  kalau dilembagakan dan tidak dipelihara dengan baik itu akan membebani, walaupun dianggap sudah mampu untuk membiayai, kedepannya belum tentu.

Kita punya tata gereja, kita punya pemahaman iman, kita punya  materi – materi yang diputuskan tahun 2021, sekarang mau dibaharui lagi.

Tata gereja dan semua produk gereja minimal 10 – 15 tahun, tapi ini baru satu periode dan tak ada perubahan yang mendesak, kalau hanya typo bisalah kita bicarakan, tapi kan tidak prinsip.

JANGAN DIPILIH, Kontestan yang Tukar Guling Jabatan…

Dari segi pencarian dana perlu dilihat, banyak jemaat-jemaat belum mampu memenuhi kewajiban terkait dengan persepuluhan, kita harus membuat kepercayaan jemaat untuk melihat GPIB kedepan, berjalan bersama, bekerja bersama sesuai semangat sun – hodos.

Sosok yang diajukan pada pemilihan majelis sinode saat ini bagaimana ya ?? kita punya GPIB akan berjalan begitu aja, tidak ada hal baru yang akan kita munculkan kedepan atau gebrakan pembaharuan kedepan.

Gebrakan itu tentunya tentang organisasian, lalu dalam rekrutmen, kehadiran GPIB di pentas nasional, oikumene, yang kita tahu tak ada satupun orang GPIB di PGI, kita saling menjegal dan ini membuat kita tak mampu tampil untuk gebrakan – gebrakan kedepan.

Ada juga seperti saling tidak percaya, iri hati, kecemburuan sosial dan kita sangat lemah dalam pengkaderan, mengkader tenaga-tenaga yang dipersiapkan untuk jadi pemimpin sinodal, harusnya kita mulai dan MS.GPIB – XXII,   Periode 2025 – 2030 melakukan itu dan siapa orangnya, siapa figur ketua yang harus dipersiapkan kita harus liat dan kalau ngak ada, kita tak akan mendapatkan pemimpin yang visioner tetapi pemimpin yang melakukan tugas rutin saja.

Selain gebrakan-gebrakan yang harus dikerjakan kesebelas pemimpin MS.GPIB – XXII, yang awal adalah konsolidasi, berikutnya peningkatan dan pengembangan gereja dan harus diingat pemimpin bukan untuk mengokohkan kekuasaan melainkan menjadi pemimpin yang visioner, pemimpin yang misioner, pemimpin yang berkorban, pemimpin yang melayani, pelayan yang melayani dan bukan penguasa yang melayani.

Menggunakan Duit, Sebagai Topeng dalam Pelayanan

Di Makassar, kita doakan supaya pemilihan berlangsung baik dan yang terpilih yang qualified dan siap membangun GPIB, bukan hanya mau jadi ketua sinode dan hanya mau jabatannya saja.

Kita tinggalkan primordialisme, almamater dan angkatan dan pilihlah yang cerdas, yang smart, wawasan luas, punya kompetensi, bisa juga perempuan, jangan harus laki – laki. Di GPIB ini banyak pemikir, banyak pembangun dan banyak yang bisa direkrut, berikan mereka kesempatan untuk mengembangkan gereja.

Mestinya perempuan untuk periode ini, kalau ngak, ngak jalan GPIB ini, kita tetap di tempat, dan kehadiran seorang pemimpin perempuan pasti ada inovasi, ada ketegasan dalam segi kepemimpian. ewako-mappakoe@gpibwatch.id (JP)

Berita Populer

01

Bebek Lumpuh, Akibat Ulah Sendiri

02

JANGAN DIPILIH, Kontestan yang Tukar Guling Jabatan…

03

Menggunakan Duit, Sebagai Topeng dalam Pelayanan

04

30 Kontestan Berani Tampil, Tanpa Takut di Mutasi

05

Jika Kritikan Dianggap Pembangkangan, Peluru Mata Pena Digital Berbicara

Ragam Berita

Bebek Lumpuh, Akibat Ulah Sendiri






× Advertisement
× Advertisement