Jangan sampai rotasi pelayan berubah menjadi rotasi kekuasaan, yang dilakukan karena adanya transaksi dan konflik kepentingan
Jakarta, gpibwatch.id –Menjelang pergantian kepemimpinan suatu organisasi terkadang ada hal yang aneh yang kita temukan yang membuat gaduh gelisah, yang membuat kita bertanya ada apa yang dilakukan sama atasan yang selalu bergerak cepat, yang tanpa mengerem, seakan loss kendali, seakan keadaan yang akan dikerjakan benar adanya tanpa memikirkan akibatnya.
Mutasi dalam pelayanan menjelang suksesi merupakan salah satu penyakit yang selalu dirindukan bagi mereka yang punya ambisi kekuasaan untuk mendapatkan tempat yang layak dan pantas dari dimensi luas khusunya dimensi kenikmatan.
Mutasi membuat kecemasan yang mendadak bagi mereka yang tak siap, yang tiba – tiba ada surat keputusan harus pindah tempat, pindah lokasi pelayanan yang sebetulnya masa kerja belum memungkinkan untuk di mutasi, mereka masih menjajaki dan masih mengembangkan pastoral di jemaat.
Mutasi yang mendekati Pesta Iman, Pesta Suksesi bisa menimbulkan pertanyaan terutama dari segi waktu, strategi dan dinamika internal gereja. Strategi apa yang digunakan, hanya top leader yang mengetahui, dan jika ini dalam kerangka pelayanan dengan rotasi yang sehat dan normal itu merupakan tindakan yang mengasyikkan, fascinating.
Namun sebaliknya mutasi menjelang suksesi atau enam bulan menjelang perhelatan akbar dengan menggunakan high speed tanpa simpati dan empati, terasa dipaksakan, tidak transparan, bahkan terkesan bermuatan politis menjelang pesta iman, ini yang harus dipertanyakan.
Ada apa !! Sakitkah !! Atau ini merupakan penyakit herediter, turun-temurun atau mungkin penyakit kronis eksaserbasi akut.
Dan sikon mutasi tersebut dapat mengacaukan kontinuitas pelayanan, dapat dianggap sebagai manuver politik terselubung dan dianggap tidak etis, karena memberi kesan pengaturan posisi dan pelayanan tidak dilihat sebagai pengabdian melainkan sebagai proyek kekuasaan.
Seharusnya enam bulam sebelum pesta iman, pesta suksesi mutasi harus ditunda, kecuali keadaan darurat, yang dikarenakan oleh kesehatan, kematian, skandal besar atau skandal amoral, dan mutasi harus transparansi dengan alasan tertulis bukan SK yang turun seketika, dan jangan sampai rotasi pelayan berubah menjadi rotasi kekuasaan yang dilakukan karena adanya transaksi dan konflik kepentingan. ewako-mappakoe@gpibwatch.id(JP)