EDITORIAL
Home / EDITORIAL / Jangan Hanya Omong Doang…

Jangan Hanya Omong Doang…

RENUNGAN Malam SABDA Bina Umat (SBU) Senin 9 Juni 2025 dan SBU Pagi Selasa 10 Juni 2025 mengingatkan kita bagaimana kita  harus selaras kata dan tindakan sebagaimana Firman Tuhan Lukas 4 : 36 “Alangkah hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar.”

Saudara-saudara pasti pernah mendengar istilah omong doang. Istilah ini diberikan kepada orang yang hanya bisa bicara, tanpa ada aksi yang merepresentasikan kata-kata yang dikeluarkan. Namun, ngomong atau bicara, sebenarnya memiliki peran yang besar untuk menggerakkan satu atau banyak orang.

Sebuah perkataan, entah dari orang terkenal atau orang biasa sekalipun, bisa sangat berdampak bagi kehidupan orang lain. Perkataan seseorang, entah itu baik atau buruk, bisa mengubah situasi hingga 180 derajat. Karenanya, ngomong atau berkata-kata perlu diperhatikan dengan serius dalam kehidupan sehari-han.

Semua orang takjub dengan perkataan Tuhan Yesus. Sebelumnya, Tuhan Yesus mengajar tentang cara hidup orang percaya dan tanda-tanda Kerajaan Sorga bagi umat. Namun, di tengah-tengah pengajaran, seseorang kerasukan dan Tuhan Yesus hanya menyuruh setan itu keluar. Kita bisa mencermati kejadian ini bahwa Tuhan Yesus tidak menggunakan kata-kata yang panjang dan berbelit-belit, juga tidak dengan aksi teatrikal yang memukau. Dia hanya berucap dengan sederhana. Namun kata-kata yang sederhana itu memiliki kewibawaan.

Ada orang yang pernah hampir berhenti melayani karena satu perkataan, Sebaliknya ada perkataan lain yang membuatnya kembali bersemangat bahkan lebih optimal lagi melayani Tuhan. Tuhan Yesus mau mengajarkan kita untuk ngomong atau berkata yang baik, agar orang lain dapat digerakkan juga untuk melakukan hal yang baik.

17 dan 18 Agustus 1945 adalah Peristiwa Sakral Bangsa Indonesia

Jangan sampai kata-kata yang keluar dari mulut kita Membuat orang lain seperti kerasukan setan atau marah. Ucapkanlah kata-kata yang menenangkan bagi mereka yang marah, berikan motivasi bagi mereka yang bersedih, berikan ruang hati untuk menjadi teman ngomong bagi orang lain. Kiranya Perkataan kita menghadirkan berkat bagi sesama kita.

Ibu mertua Simon Petrus yang disembuhkan Tuhan Yesus tidak fokus pada dirinya sendiri. Ketika ia sembuh, ia tidak langsung berterima kasih, dan bukan berarti  tidak tahu berterima kasih.

Yang ia pikirkan hanyalah bagaimana dia bisa melayani Sang Tuhan dan para murid? Itulah wujud rasa terima kasihnya yang terdalam. Ini mengingatkan kita untuk menyatakan terima kasih kita dengan tindakan nyata, bukan hanya sekadar meninggikan Tuhan melalui kata dan update-an, melainkan dengan kata dan juga tindakan. ***

Latest Posts

Polling Bakal Calon Sekretaris Umum Majelis Sinode GPIB 2025-2030

Pilih bakal calon yang anda inginkan untuk menjadi Sekretaris Umum Majelis Sinode GPIB 2025 - 2030

View Results

Loading ... Loading ...

Berita Populer

01

Tuli Mendadak, Tradisi Sejak Dini di Jabatan Fungsionaris

02

Ketok Magic Pendeta, Menggunakan Ayat Kolusi dan Ayat Nepotisme

03

Polling Aspirasi, Membentuk Demokratisasi di GPIB

04

Sang Raja, Sang Ratu di Jemaat

05

JANGAN DIPILIH, Kontestan yang Tukar Guling Jabatan…

Ragam Berita




Sang Raja, Sang Ratu di Jemaat