EDITORIAL Inspirasi Opini
Home / Opini / JANGAN DIPILIH, Kontestan yang Tukar Guling Jabatan…

JANGAN DIPILIH, Kontestan yang Tukar Guling Jabatan…

Perjanjian kontestan dengan para incumbent, merupakan kontestan haus jabatan, haus kedudukan, kontestan bertopeng, kontestan peragu, kontestan cengeng, kontestan instant, kontestan tak realistis, kontestan tak percaya diri, dan kontestan seperti ini jangan dipilih untuk memimpin sinode..

Jakarta, gpibwatch.id – Istilah “tukar guling” dalam bahasa Inggris bisa diterjemahkan menjadi, land swap atau asset exchange,  jika yang ditukar adalah tanah, dinamakan  “land swap”, sedangkan jika yang ditukar adalah aset seperti bangunan atau kendaraan, dinamakan  “asset exchange”.

Tukar guling dalam konteks umum adalah pertukaran barang atau aset antara dua pihak tanpa melibatkan uang tunai sebagai pembayaran , dan dalam konteks hukum, tukar guling (ruislag) adalah pertukaran aset atau barang, khususnya tanah atau properti, antara pemerintah dan pihak lain atau antar pihak swasta.

Dalam scope pelayanan internal ada juga yang dinamakan tukar guling jabatan, tukar guling nego – nego yang dibuat lisan, dan dilakukan secara informal dan tertutup, baik itu dari pihak kontestan yang akan berkompetisi maupun pihak incumbent yang memberikan support.

Pembicaraan tukar guling jabatan dilakukan secara intens, karena mereka punya kepentingan yang sama, yang satu menginginkan kedudukan dan yang lain merindukan tempat basah, ini merupakan simbiosis mutualisme, dan jalinan ini terus dibina agar tidak pupus di telan sikon yang semakin panas.

Menggunakan Duit, Sebagai Topeng dalam Pelayanan

Simbiosis Mutualisme dalam pelayanan tingkat sinodal sudah lama berjalan, khususnya mendekati pemilihan pimpinan dan ini ditutupi tirai yang tebal, tidak tembus pandang, dengan prinsip yang digunakan  sama – sama senang, win – win solution atau  lama di awak katuju bagi urang,

Simbiosis ini kurang elok di pandang, bukan role model  dalam pelayanan, mereka seakan – akan buta akan makna pelayanan sesungguhnya, aturan yang mereka buat  di langgar dan aturan hanya berlaku kepada para pelayan di Pos Pelkes atau yang masih junior.

Contoh yang diperlihatkan oleh para pimpinan yang akan lengser merupakan penyakit herediter, penyakit turun – temurun yang selalu menggunakan suatu cara, yaitu dengan memposisikan mereka masih punya pendukung, atau masih punya suara yang banyak, sehingga para kontestan terbuai dengan rayuan manis, rayuan akan mendapatkan suara cinta dari para utusan jemaat.

Perjanjian, agreement kontestan dengan para incumbent, merupakan kontestan yang haus jabatan, haus kedudukan, kontestan bertopeng, kontestan peragu, kontestan cengeng, kontestan instant, kontestan yang tak realistis, kontestan yang tidak percaya diri, dan kontestan seperti ini jangan dipilih untuk memimpin sinode, karena akan berlaku utang budi, tidak netral dan tak adil dalam mengatasi dan memutuskan persoalan, hanya lips service.

Narasi Ruislag akan terus didengungkan, disoprankan oleh incumbent, yang masih mau tempat basah kuyup, masih mau  tempat yang punya materi berlimpah, masih mau di soja – soja dan puja – puji, dan ini merupakan sifat manusia yang tak pernah puas dengan apa yang dimilikinya, tentunya tidak semuanya, masih ada yang low profile dan role model.

Bebek Lumpuh, Akibat Ulah Sendiri

Kontestan yang sudah masuk jebakan jaringan ruislag, ruislag networking pasti dengan  pede-nya akan berkata saya akan menduduki salah satu kursi istimewa, kursi kerajaan, dan proses tukar guling ini membuat pikirannya semakin percaya, bahwa para utusan akan memilihnya, wow keren habis! Padahal sesungguhnya kedekatannya dengan incumbent, suaranya akan tergerus alias hilang, karena trust terhadap incumbent sudah memudar, dan sayonara untuk kontestan yang sudah  terkontaminasi, yang tidak original, namamu tinggal kenangan, dan merenunglah dalam stres – mu yang tanpa arah. Ewako-mappakoe@gpibwatch.id(JP)

Berita Populer

01

Bebek Lumpuh, Akibat Ulah Sendiri

02

Menggunakan Duit, Sebagai Topeng dalam Pelayanan

03

30 Kontestan Berani Tampil, Tanpa Takut di Mutasi

04

Jika Kritikan Dianggap Pembangkangan, Peluru Mata Pena Digital Berbicara

05

Kabur Aja Dulu, Ada Mutasi Mendadak

Ragam Berita

Bebek Lumpuh, Akibat Ulah Sendiri


Menggunakan Duit, Sebagai Topeng dalam Pelayanan


30 Kontestan Berani Tampil, Tanpa Takut di Mutasi



Kabur Aja Dulu, Ada Mutasi Mendadak


Ă— Advertisement
Ă— Advertisement