Saatnya GPIB melangkah lebih baik kedepannya, menjadi gereja yang terbuka, gereja ramah demokrasi sesungguhnya, gereja yang secara internal saling peduli dan saling menghormati dan gereja yang dicintai warga jemaatnya….
Jakarta, gpibwatch.id – Dari analog ke digital, dari generasi tua ke generasi muda, sanggupkah hati nurani kita berkata dengan tulus dan ikhlas memberikan tongkat estafet keberlanjutan.
Zaman saat ini zaman generasi X dimana mereka yang akan memikul tanggungjawab penuh memimpin organisasi pelayanan yang sangat besar dan kita harus memberikan kepercayaan penuh, kepada kelahiran tahun 1970 – 1980.
Generasi tua harus membukakan jalan bagi generasi muda dan menjadi mentor agar mereka dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah diputuskan atau berjalan dengan aturan baku dan tidak menyimpang kesana kemari melainkan tegak lurus dengan ketetapan – ketetapan yang telah disetujui bersama, dalam hal ini landasan teologi, landasan misiologi dan landasan eklesiologi.
Polling aspirasi yang dilaksanakan GPIB WATCH dalam memilih bakal calon Ketua Umum Majelis Sinode GPIB, 2025 – 2030 sudah berlangsung kurang lebih sebulan, mereka memilih yang muda yang berkarya dengan melihat latar belakang pendidikan dan pengalaman dalam organisasi maupun pelayanan dalam bergereja dan berjemaat.
Dan keterpanggilan warga jemaat GPIB yang ikut dalam polling aspirasi dalam memilih sang nakhoda patut kita hargai dan sebagai bahan masukan para utusan jemaat di Pesta Suksesi di Persidangan Sinode Raya GPIB di Makassar – 2025, sehingga para perwakilan jemaat sudah punya rujukan, dan tidak buta siapa lagi kontestan yang akan dipilih.
Dari 176 pemilih warga jemaat GPIB yang memberikan suaranya di polling aspirasi sampai dengan tanggal 11 Agustus 2025 menempatkan nama – nama bakal calon Ketua Umum Majelis Sinode GPIB – XXII, seperti dibawah ini,
- 1. Pdt. Abraham Ruben Persang (61%, 107 Votes),
- 2. Pdt. Margie Ririhena – de Wanna (30%, 52 Votes) ,
- 3. Pdt. Johny Alexander Lontoh (7%, 12 Votes),
- 4. Pdt. Nitis Harsono (3%, 5 Votes).
Saatnya GPIB melangkah lebih baik kedepannya, menjadi gereja yang terbuka, gereja ramah demokrasi sesungguhnya, gereja yang secara internal saling peduli dan saling menghormati dan gereja yang dicintai warga jemaatnya. ewako-mappakoe@gpibwatch.id (JP)