Kata PEMBINAAN indah di telinga, prajurut Lucky Namo jadi korban. Diksi MUTASI juga indah terdengar, ada korban?
Mutasi jadi senjata pamungkas penguasa, sekaligus terror menakutkan bagi yang berkata miring atau ngeyel terhadap atasan. Heheeeee…..mumpung lagi berkuasa. Akhirnya ada yang bilang mutasi gaya menutupi kelemahan alias kebodohan memimpin. Jangan-jangan ia juga seeh.
Dunia saat ini tidak selalu mengedepankan linearitas tetapi profesionalitas tapi juga prestasi. Orang akan hormat dan segan karena profesionalitas dan prestasi bukan rajin melakukan mutasi.
Seperti yang pernah dipaparkan diulas di media ini, mutasi bagaikan penyakit yang sudah jauh berkelindan, jauh berkelana dan tertanam begitu kuat dan dalam, dan harus ada effort yang lebih kuat untuk mengangkat radixnya….
Inilah yang selama ini terjadi, para pelayan selalu mengatakan ber-sunhodos, mengikuti perintah majelis sinode, namun yang sebenarnya dibungkus dengan pemberontakan profetik karena tak sejalan dengan hati nurani, pikiran terpasung dan terkebiri, mutated mind selalu menghantui, yang membuat ide kreatif, ide cemerlang tidak berkembang alias stagnasi.
Mutasi menjadi momok yang menakutkan bagi para pendeta, ketua majelis jemaat, mutasi membuat demokrasi tervasektomi, demokrasi terikat tali beton dan keadaan seperti ini sudah terjadi dari tahun ke tahun sehingga sulit untuk merubah paradigma berpikir mereka yang sudah terkontaminasi dengan demokrasi ketakutan mutasi.
Mutasi disease atau penyakit mutasi harus cepat dilenyapkan, harus dibuang jauh dari pikiran beku, mutasi disease jangan ditumbuh kembangkan, sangat berbahaya untuk kehidupan pelayanan selanjutnya, mutasi membuat para pendeta, KMJ resah dalam pikiran terbelenggu yang tak bisa diaspirasikan. /fsp