JAKARTA, GPIBwatch.id – Santer terdengar hampir setiap hari ada kasus-kasus besar korupsi. Dan tidak tanggung-tanggung jumlah yang dikorupsi tidak hanya dalam jumlah miliar tapi mencapai angka ratusan triliun. Wow,…jumlah yang tidak sedikit.
Benarkah mega korupsi dan korupsi lainnya yang terjadi di negeri ini karena gereja tidak hadir untuk menyuarakan kegerakan antikorupsi? Menjawab itu Frans S. Pong dari GPIBwatch.id menanyakan kepada Pendeta Prof. Binsar J Pakpahan, Ketua STFT Jakarta. Berikut wawancaranya:
Sebegitu parahkah korupsi di Indonesia, atau jangan-jangan gereja kurang menyuarakan suara prophetic?
Saya rasa memang gereja sudah harus lebih keras bersuara dala kondisi ini. Kita lebih sering bicara soal hal-hal moral tapi urusan internal, sementara dosa yang juga menjadi ancaman yang justru mengancam hidup banyak orang yaitu korupsi tidak perna athau jarang sekali kita khotbah. Jadi gereja-gereja harus lebih sering berkhotbah soal ini.
Kongkritnya selain melalui khotbah apa lagi?
Kongkritnya tentu membuat penggembalaan, pelatihan antikorupsi bahkan di gereja juga harus berkomitmen menolak korupsi dan melihat berbagai aturan yang ada di pemerintahan dan juga menyuarakan agar penegakan peraturan tersebut terlaksana dengan baik, karena gereja tugasnya adalah mengingatkan, bersuara jika ada yang tidak benar.
Kepada calon-calon pendeta di kampus anda, adakah materi pendidikan antikorupsi?
Kalau dari level pendeta kami punya kurikulum yang mengintegrasikan pendidkkan antikorupsi didalam kuliah dan itu perlu sekali diperhatikan oleh teman-teman yang berkuliah teologi karena akan menghadapi itu secara riil di dunia pelayanannya sehingga dia belajar dari awal. Dan itu sebabnya kita terapkan bahwa calon pendeta harus jujur, tidak menyontek, tidak mengggunakan bantuan-bantuan yang dilarang seperti AI, Chat GPT, dia harus jujur. Kalau memamg b isa harus bisa, kalau tidak ya tidak. Itu yang melatih kita dalam Pendidikan antikorupsi sejak awal.
Anda setuju kalau kegiatan antikorupsi dilakukan sejak dini kepada anak-anak?
Ouh iya, sebenarnya kita bisa melakukan Pendidikan antikorupsi mulai dari yang paling dasar, jujur terhadap diri sendiri, banyak sekali yang bisa dikerjakan dalam gereja dan itu yang menjadi tugas kita semua sehingga gereja bisa memulai dari Pendidikan anak-anak sekolah minggu. ***